Tuesday, September 25, 2018

Yang Disiapkan Koalisi Jokowi untuk Kampanye


Yang Disiapkan Koalisi Jokowi untuk Kampanye



Koalisi Indonesia Kerja (KIK) menyiapkan beberapa program yang akan disuarakan selama masa kampanye. Juru Bicara KIK Irma Suryani Chaniago mengatakan, pihaknya akan mengkampanyekan apa yang sudah dan akan dilaksanakan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.

Dalam program Nawacita kedua, pemerintahan Jokowi akan memfokuskan peningkatan keahlian sumber daya manusia. Adapun yang tengah dikerjakan adalah melakukan renovasi dan perbaikan balai latihan kerja (BLK). Tour Murah

"Ada lebih dari 1.000 BLK yang sudah disiapkan agar skill tenaga kerja kita itu bisa bersaing di pasar bebas, tenaga kerja dengan zero cost yang sudah dilakukan pemerintah hari ini," kata Irma di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Selasa, 25 September 2018.

Politikus Nasdem itu menambahkan, tujuan dilaksanakannya program itu untuk menciptakan tenaga kerja berkeahlian untuk ke luar negeri. Sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun.
Selain itu, pemerintah bakal mengembangkan jaminan gizi dan tumbuh kembang anak dalam mencapai misi pembangunan kualitas SDM. Juga pemerintah bakal terus menggalakkan wajib sekolah 12 tahun.

"Itu yang akan kita berikan kepada masyarakat kita, sehingga SDM kita mampu bersaing di pasar bebas tenaga kerja dunia atau pun pasar tenaga kerja lokal," jelas Irma.

Selain itu, ada juga program Kartu Indonesia Pintar yang akan diteruskan Jokowi.

"ini yang ke depan juga akan dimasifkan, tidak hanya sekedar untuk masyarakat yang kurang sejahtera, tapi juga di seluruh masyarakat kita yang memang tidak mampu tapi mampu secara IQ dan lain sebagainya, akan diback up pemerintah," tutupnya.


M Taufik Yakin Kursi Wagub DKI Diberikan Untuknya, Usai Bertemu Prabowo


M Taufik Yakin Kursi Wagub DKI Diberikan Untuknya, Usai Bertemu Prabowo



Kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta hingga saat ini masih kosong usai ditinggalkan Sandiaga Uno, yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Kursi wagub DKI itu sendiri dianggap sebagai jatah Partai Gerindra dan PKS, yang mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017 lalu.

Dari pihak Gerindra, Ketua DPD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengklaim sudah mendapat restu dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk mengisi posisi tersebut.  Tour Murah

Dia yakin, kursi wagub DKI diberikan kepadanya dari raut wajah Prabowo yang senyum saat ia bertanya soal usulan wagub DKI.

"Pak Prabowo sih senyum saja. Kalau saya mengartikannya restu-restu saja, orang senyum," ujar Taufik usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 25 September 2018.

Dia menjelaskan, DPD Gerindra DKI Jakarta dalam rapat pimpinan sudah bulat mengusungnya mengisi posisi tersebut.
"Sudah diputuskan mengusung saya. Tinggal disampaikan kepada Gubernur untuk disampaikan ke DPRD. Sederhana saja kan sebenarnya, aturannya begitu," ucap Taufik.

Sementara PKS juga telah menyodorkan nama Akhmad Syaikhu dan Agung Yuliatno sebagai pengganti Sandi. Namun, Taufik menekankan, PKS tidak dapat menyerahkan dua nama untuk Wagub DKI. Kecuali partai yang mengusung Sandiaga Uno lebih dari dua partai.

Penentuan soal wagub pengganti Sandi antara PKS dan Gerindra terbilang alot. Menurut Taufik, tidak adil bila Gerindra dan PKS harus berunding untuk mencari pengganti Sandi.

Dia menyarankan, sebaiknya Gerindra DKI dan PKS DKI sama-sama menyodorkan calon dan nantinya DPRD yang memilih. Cara ini dinilai baik karena sesuai mekanisme.

Taufik juga meminta PKS tak perlu khawatir terkait pemilihan Wagub DKI oleh DPRD nantinya. Dia pun tak mempermasalahkan jika PKS mengklaim mendapat restu Prabowo terkait jatah kursi orang nomor dua di Jakarta tersebut.

"Ya nggak apa-apa PKS (mengklaim), namanya klaim kan boleh saja," tandas Wakil Ketua DPRD Jakarta ini.